Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan


TUGAS SOFTSKILL (1)
SYARAFINA FADHILAH (57416247)

BAB I
PENDAHULUAN

Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosiak, ekonomi, politik, dan kebudayaan. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya.
Akibat dari perkembangan kebudayaan, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan hal tersebut dalam pokok bahasa ini, akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya prantara-prantara sebagai akibat perkembangan kebudayaan.


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan benua.
Contoh : dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah persediaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainya.
Di samping itu apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas di atas akan menimbulkan masalah-masalah. Misalnya akan bertambah tingginya angka pengangguran, meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung serta timbulnya kejahatan atau kriminalitas lain.
Jika pertumbuhan penduduk makin cepat. Maka penggadaan penduduk (double population) jangka waktunya semakin singkat.
Waktu penggadaan penduduk dunia diperkirakan 35 tahun. Penambahan/pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh fakto-faktor demografi sebagai berikut :

1.    Kematian (Mortalitas)
2.    Kelahiran (Fertilitas)
3.    Migrasi
Ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate, yaitu kejadian peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
1.    Kematian

Adanya beberapa tingkat kematian. Terdapat dua jenis tingkat kematian saja yakni :
a.    Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1000 orang. Ditulis dengan rumus :Pada negara yang sudah maju (developed countries) angka tingkat kematian kasar lebih rendah daripada negara-negara yang sedang berkembang.

b.    Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)

Karena tingkat kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor anatra lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian, maka digunakan tingkat kematian menurut umur (spesific Dearh rate). Dengan tingkat kematian ini menunjukkan hasil yang lebih teliti. Karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama.

2.    Fertilitas (Kelahiran Hdup)

Pengukuran fertilitas tidak sederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1)    Sulit memperileh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah dilahirkan,
2)    Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali),
3)    Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun,
4)    Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja, tidak semua wanita,

Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan.
a)    Facundity (kesuburan)
Facunditiy lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b)    Fertility (fertilitas) adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Yang dimaksud dengan lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan misalnya : bernafas, bergerak, berteriak/menangis, ada denyut jantung dan sebagainya. Tinggi rendahnya kelahiran dalam suatu/sekelompok penduduk erat hubungannya dan tergantung pada : struktur umur, penggunaan alat konstrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi. Tingkat kelahiran kasar adalag jumlah kelahiran hidup pada suatu daerag pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

B.   General Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum
           
GFR adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif, anatar 15-22 tahun atau 15-49 tahun.
            Jadi untuk menghitung angka kelahiran ini diperlukan jumlah penduduk wanita usia produktif/subur.
GFR untuk beberapa negara adalah sebagai berikut :

            Thailand 234,8
            Brunai     234,4
            Swedia    61,1
            Jepang    62,2

Age Spesific Fertility Rate (ASFR) Tingkat Kelahiran Khusus

ASFR menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15-49 tahun. Ukuran lebih baik daripada ukuran di atas, karena oengaruh daripada variasi kelompok umur dapat dihilangkan.
Kelompok umur yang berinterval lima tahun digunakan sebagai waktu untuk menghitung angka khusus menurut umur. Kelompok terendah adalah 15-19 tahun, sedangkan tertinggi dalam kelompok 20-an, lalu menurun ketingkat sedang bagi wanita umur 30-an.

Migrasi

            Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah tentan dinamika penduduk yaitu mobilitas. Mobilitas lebih luas dari pada migrasi, karena mobilitas mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan sementara.
            Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung pendukung di daerah tersebut.
            Langkah-langkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan lain mesti mengetahui lebih dahulu faktor-faktor :
-       Persediaan sumber alam
-       Lingkungan sosial budaya
-       Potensi ekonomi
-       Alat masa depan

Dengan mengetahui faktor-faktor setidaknya terhindar dari akibat negatif.

Akibat Migrasi
a.    Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutanya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat produktif serta banyak inisiatifnya. Akibatnya kemungkinan pertumbuhan penduduk yang pesat di kota, dan bagi pembangunan desanya sedikit banyak akan mempengaruhi kelancaran.
b.    Migrasi interegional di Indonesia kebanyakn dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Kemungkinan tingginya angka pertumbuhan penduduk dan laju pembangunan di luar jawa.
c.    Migrasi antara negara di Indonesia dalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk hanyak ada 0,61% dan migrasi ke luar hanya 0,57% per tahun.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai perenan yang sangat penting hanya dapat untuk mengetahu :
-       Pertumbuhan penduduk di suatu daerah termasuk cepat atau lambat
-       Rasio ketergantungan
-       Jumlah wanita dalam usia subur
-       Jumlah tenaga kerja yang tersedia
-       Berdasarkan tempat tinggal
-       Bentuk piramida bentuk

Ada tiga jenis strukur penduduk :
1.    Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Misalnya : India, Brazilia, Indonesia
2.    Piramida Stationer
Piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran begitu tinggi.
3.    Piramida penduduk tua
Piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.

Rasio ketergantungan (Dependecy of ratio)

            Penduduk dapat dipakai untuk menghitung rasio ketergantungan. Semakin tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo makin besar rasio ketergantungan, ialah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umu ryang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi.
            Semakin tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo makin besar rasio ketergantungannya. Artinya beban penduduk pada kelompok umur produktif kerja (aktif ekonomi) untuk dapat menghasilkan barang atau jasa.



C.   KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
A.   Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
1.    Zaman Batu sampai Zaman Logam
Bedasarkan pendapat-pendapat para ahli perhistoris, zaman batu terbagi dalam :
-     Zaman batu tua (Palaeolithikum)
-     Zaman batu muda (Neolithikum)
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar maupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah Selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke Semenanjung Malaka.
Bersamaan dengan persebaran budaya kapak-kapak batu, tesebar pula bahasa Proto Austronesia sebagai induk atau cikal bakal bahasa dari bangsa-bangsa yang mendiami pulau-pulau diantara Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik.
Zaman batu muda (Neolithikum) benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia. Pada zaman ini, mereka mulai hidup menetap, membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani, dan bertenak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
B.   Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
1.    Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Hindu yang berasal dari India berlangsung luwes dan mantap. Sekitar abad ke-5 ajaran Budha atau Budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama/ajaran Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada Hinduisme, karena tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
      Candi Borobudur adalah candi Budha tersebar dan termegah di Asia Tenggara, bahkan tercatat sebagai alat satu bangunan kuno yang termasuk dalam 10 besar kerajaan dunia.
2.    Kebudayaan Islam
Abad ke-15 dan ke-16 agama Islam dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut wali Sanga. Titik sentral penyebaran agama Islam berada di Pulau Jawa sebelum abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya islam ke Indonesia.
Abad ke-15, saat kejayaan maritim Majapahit mulai surut, berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara yang dimaksud adalah : negara Malaka di Semenanjung, negara Aceh di ujung Pulau Sumatra, negara Banten di Jawa Baray.
Agama Islam berkembangan pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mmendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia.

C.   Kebudayaan Barat
.Unsur kebudayaan juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Kebudayaan Barat masuk ke negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis/penjajah mengedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
.
Kebudayaan dan Kepribadian
.Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretiasi. Nilai dan kaedah berisikan harapan-harapan masyarakat. Suatu kaidah, memberikan batas-batas pada perilaku seseorang. Batas-batas tersebut menjadi suatu “aturan permainan” dalam pergaulan hidup.
Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyakarat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Ciri-ciri khas kepribadian bangsa Indonesia adalah : memiliki sifat ramah tamah, suka menolong, dan memiliki sifat gotong royong.
Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku-suku bangsa yang berada Republik Indonesia, dan terpati menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.



.Daftar Pustaka :
    .
  • EBook MKDU Ilmu Sosial Dasar/HARWANTIYOKO NELTJE F..KUUTk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Scratch

PENGANTAR TEKNOLOGI GAME