Pemuda dan Sosialisasi

Tugas Softskill 3
Syarafina Fadhilah (57416247)

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Telah diketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai, hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural. Didalam masyrakat pemuda merupakan suatu identitas yang potensial sebagai penerus bangsa  yang dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Pemuda adalah sosok pembbaharuan, punya jiwa Patriotisme dan Nasionalisme. Pemuda adalah generasi yang memiliki semangat jiwa yang kuat serta memiliki visi untuk membawa perubahan yang baik untuk bangsa.
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagai berikut :
Golongan anak        : 0-12 tahun
Golongan remaja     : 13-18 tahun
Golongan dewasa   : 18(21) tahun keatas
            Sosial diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup.          



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PEMUDA

1.    Pengertian Pemuda
Pemuda adalah jiwa seorang insan manusia yang memiliki ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan revolusi dan renovasi peradaban bangsanya menuju arah yang lebih baik.
Ada beberapa keddukan pemuda dalam pertanggung jawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain :
a.    Kemurnian idealismenya
b.    Keberanian dan keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.    Semangat pengabdianya
d.    Inovasi dan kreativitasnya
e.    Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
2.    Arti Sosok Pemuda Hrapan
Pemuda adalah jiwa seorang insan manusia yang memiliki ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam memperjuangkan revolusi dan renovasi peradaban bangsanya menuju arah yang lebih baik. Dengan kecerdasan intelektualnya.

B.    SOSIALISASI
Sosialisasi diartikan sebagai proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Menurut para ahli
a.    Charlotte Buhler
Sosial adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
b.    Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
c.    Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
d.    Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

C.   Proses Sosialisasi Pemuda
Istilah sosialisaiasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang lain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkahlaku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Menurut George Herbet Mead, sosialisasi yang dialami seseorang dapat diberdakan dalam tahap-tahap sebagai berikut :
-       Tahap persiapan )Preparatory Stage)
Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan, ketika seorang naka mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri.
-       Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan:
·         Semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
·          Mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan sebagainya.
·          Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak.
·         Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai (Significant other).
-        Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. 
-       Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas.

D.   PEMUDA dan IDENTITAS
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yanf ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi.

a.    Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda ditetapkan oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kepututsan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978.
Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun berlandaskan :
1)    Landasan idiil       : Pancasila
2)    Landasan konstitusional   : Undang-Undang Dasar 1945
3)    Landasan strategis           : Garis-garis Besar Haluan Negara
4) Landasan historis  : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1955
5) Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam bermasyarakat

Motivasi dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda bertumpu pada strategi pencapain tujuan nasional, seperti telah terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
Tanpa ikut sertanya generasi muda, pembangun ini sulit berhasil bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi yang lebih penting tanpa kegairahan dan kreatifitas pemuda maka pembangunan bangsa kita dalam jangka panjang dapat kehilangan keseimbanganya.
Apabila pemuda pada masa sekarang terpisah dari persoalan-persoalan masyarakatnya, maka sulit akan lahir pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.
Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian poko, yaitu :
a)    Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
b)    Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembang ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan fungsional.

b.    Masalah dan Potensi Generasi Muda

1)    Permasalahn Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :
a)    Diarasa menurunya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
b)    Kekuranganpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depanya
c)    Belum seimbangnya anatar jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal.
d)    Kekurangan lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai sosial lainnya.
e)    Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan dikalangan generasi muda
f)     Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalngan masyarakat daerah pedasaan.
g)    Pergaulann bebas yang membahayakan sendir-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga
h)    Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkoba
i)      Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.

2)    Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda

Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
a)    Idealisme dsn daya kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
b)    Dinamika dan kreatifitas
Adanya idealisme pada generasi muda,, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan kekurangan yang ada.
c)    Keberanian menganmbil resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, hambatan atau gagal. Mengambil resiko itu adalah perlu jika kemajuan ingin diperoleh. Generasi muda dapat melibatkan pada usha-usaha yang mengandung resiko, kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan dari generasi muda.
d)    Optimis dan kegairahan semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda akan merupakan daya pendorang untuk mencoba maju lagi
e)    Sikap kemandirian dan disiplin murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya.
f)     Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh, generasi muda secara relatid lebih terpelajar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi-generasi pendahuluanya.
g)    Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuannya
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat. Keanekaragaman tersebut dapat merupakan hambatan jika hal itu dihayati secara sempit dan ekslutif.
Keanekaragaman masyarakat Indonesia dapat merupakan potensi dinamis dan kreatif jika keanekaragamn itu ditempatkan dalam rangka integrasi nasional yang didasarkan atas semangat dan jiwa Sumpah Pemuda.
h)    Patriotisme dan nasionalisme
Kecintaan dan turut serta memiliki bangsa dan negara di kalngan generasi mdua perlu lebih digalakkan, pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapannya untuk membela dan mempertahankan bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman.
i)      Sikap kesatria
Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan terus menjadi sikap kesatria di kalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j)      Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangankan sebagai transformator dan dinamisator terhadapt lingkungannya.
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Bagi anak-anak yang masih kecil, situasi sekeliling adalah keluarga sendiri. Persepsi mereka tentang dirinya dunia dan masyarakat di sekelilingnya secara langsung dipengaruhi oleh tindakan dan keyakinan keluarga-keluarga mereka. Nilai-nilai yang dimiliki oleh individu dan  berbagai peran diharapkan dilakukan oleh seseorang, semuanya berawal dari dalam lingkungan keluarga sendiri.
Melalui proses sosialisaasi, individu (pemuda) akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Setiap individu dalam masyarakat yang berbeda mengalami proses sosialisasi yang berbeda pula, karena proses sosialisasi banyak ditemukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Proses sosialsisasi ini berarti tidak berhenti sampai pada keluarga, tapi masih ada lembaga lainnya. Cohen (1983) menyatakan bahwa lembaga-lembaga sosialisasi yang terpenting ialaha keluarga, sekolah, kelompok sebaya dan media masa. Dengan demikian sosialisasi dapat berlangsung secara formal atau informal.
Meskipun sosialisasi berbeda-beda dalam berbagai lembaga, kelompok maupun masyarakat, namun sasaran sosialisasi itu sendiri banyak memiliki kesamaan.
`                       Tujuan pokok sosialisasi adalah :
1)    Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
2)    Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3)    Pengendalian fungsi0fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat
4)    Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.
Faktor lingkungan bagi pemuda dalam sosialisasi memegang peranan penting, karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya initasi dan identitasnya. Pengalaman akan diperoleh pemuda dari lingkungan sekelilingnya.

E.    PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
A.   Mengembangkan Potensi Generasi Muda
Pada abad ke-20 isi Bumi dihuni oleh mayoritas penduduk berusia muda, dengan perkiraan berusia 17 tahunan, tentu akan menimbulkan beberapa pertanyaan. Pada kenyataannya negara-negara sedang berkembang masih banyak mendapatkan kesulitan untuk penyelenggaraan pengembangan tenaga usia muda melaluo pendidikan. Negara-negara sedang berkembang merasakan selalu kekurangan tenaga terampil dalam mengisi lowongan-lowongan pekerjaan tertentu yang meminta tenaga kerja dengan keterampilan khusus.
Di negara-negara maju, salah satu diantaranya adalah Amerika Serikat. Di negara ini pada umumnya para generasi muda mendapat kesempatan luas dalam mengembangkan kemampuan dan potensi idenya.
Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan mdua pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Kaum mdua memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.

BAB III
KESIMPULAN

Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agam. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
 Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.

Refrensi :
EBook MKDU Ilmu Sosial Dasar/HARWANTIYOKO NELTJE F..KUUT

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Scratch

PENGANTAR TEKNOLOGI GAME